Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 09:26:30【Kabar Kuliner】546 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(824)
Artikel Terkait
- Menelaah tren "doom spending" Gen Z sebagai motor penggerak ekonomi
- BPOM intensif kembangkan fitofarmaka demi tekan impor bahan baku obat
- Ahli sebut faktor
- 8 fakta minum kopi hitam bermanfaat untuk kesehatan hati
- PBB: Dana kemanusiaan global 2025 baru terpenuhi 21 persen
- Ahli gizi sebut zat besi penting bagi peningkatan performa olahraga
- Pemkab Jepara buka saluran pengaduan program MBG
- DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
- BGN ungkap MBG berhasil dorong lahirnya industri dalam negeri
- DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Pidie siap layani program MBG

Kaltim bentuk SPPG wilayah 3T pastikan MBG sasar daerah terpencil

Pemkot Malang gencarkan IKL untuk pengolahan bahan MBG tetap aman

Mendagri ingatkan pemda tetap waspada meski inflasi terkendali

Kemenkes sebut 315 SPPG kini punya sertifikat laik higiene

Dietisien rekomendasikan konsumsi jus buah cukup satu gelas per hari

Pemkab Jayapura: Program MBG harus menjangkau semua masyarakat

Dinkes: Korban keracunan MBG di Tulungagung terus bertambah